Rabu, 18 Juni 2014

PEKERJAAN DESAIN HINGGA BENTUK FILE SIAP FILM/ PELAT



PEKERJAAN DESAIN HINGGA BENTUK FILE SIAP FILM/ PELAT
Oleh: Antonius Bowo Wasono, S.IP, S.Pd, M.A

1. Peranan Desainer Grafis dalam Produksi Cetak
Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari keterlibatan seni. Perkembangan seni itu sendiri seiring dengan perjalanan peradaban manusia. Peranan seni dalam kehidupan yang semakin modern sangat dibutuhkan. Sentuhan seni yang mendalam dapat menjadikan sesuatu menjadi lebih indah, berarti, dan sangat bernilai. Naluri manusia akan menjadi lebih manusiawi jika seni ditempatkan sebagai anugerah Tuhan yang maha agung.
Benda-benda yang digunakan atau dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya pakaian, rumah, barang cetakan, alat transportasi, dan lain-lain, kesemuanya dibuat dengan melibatkan pertimbangan-pertimbangan seni. Seni merupakan kegiatan kreatif manusia untuk manusia yang dalam penciptaan atau perwujudannya dapat secara individual atau diperlukan orang lain. Hasil karya itu bersifat sosial ketika hasil karya seni tersebut dinikmati oleh khalayak.
Seni rupa yang merupakan cabang dari seni yang membutuhkan tempat dan tahan akan waktu, di dalam perwujudannya memakai medium, yaitu :
  1. DwiMatra, meliputi: seni lukis, seni dekorasi, seni ilustrasi, seni reklame, dan seni grafis.
  2. TriMatra, meliputi: seni patung, seni kerajinan, dan seni arsitektur.
Proses kreatif seorang seniman, khususnya seniman grafis sangat dibutuhkan untuk dapat menghasilkan suatu produk yang dapat memuaskan keinginan konsumen. Hal ini sesuai dengan manfaat bidang ilmu grafika. Pada perkembangannya seorang ilustrator yang dengan kelihaian tangannya menggambar atau melukis diatas media kertas, kain, kanvas atau yang lainnya akan lebih maksimal ketika dapat mengekplorasi kreativitasnya melalui media komputer. Ilustrator adalah sebutan untuk orang yang mempunyai keahlian membuat ilustrasi. Fenomena seperti ini menjadi sebuah kebutuhan industri grafika masa depan. Dengan kemampuan multi talenta, seorang ilustrator dapat mengkolaborasikan seni murni menjadi seni terapan yang harus dikomunikasikan kepada khalayak sebagai media massa.
Ilustrator yang baik akan mencoba memahami dengan seksama, visi, misi, dan tujuan serta fungsi dari barang cetakan yang akan di produksi. Sehingga produk yang dihasilkan mencerminkan kesatuan harmonis antara ilustrasi dan isi, yang pada gilirannya barang cetakan tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Ilustrator yang mempunyai kemampuan untuk dapat menuangkan keahliannya melalui media komputer disertai kemampuan teknisnya  dibidang perwajahan barang cetakan dapat disebut juga sebagai seorang desainer grafis. Yang membedakan,  seorang desainer grafis belum tentu pandai membuat ilustrasi sehingga belum bisa disebut sebagai seorang ilustrator.
Desain berasal dari bahasa Latin, designare atau bahasa Inggris, design yang berarti rancangan. Yustiono dalam Sachari (1986 : 22), menyatakan istilah desain berasal dari bahasa Perancis, dessiner yang berarti menggambar dan kadang-kadang diartikan juga perancangan, bahkan ada kecenderungan yang menunjukkan bahwa  bidang desain itu meliputi cara penanganan berbagai bidang; antara lain seni kerajinan, kekriyaan, dan teknologi.
Pengertian desain bukan semata-mata mengupas persoalan gambar- menggambar dalam perencanaan total, dalam arti bukan hanya melihat perencanaan dari sudut tertentu, namun secara menyeluruh, mulai dari yang paling dasar sampai pada tahap penyelesaian. Merancang menurut Wong (1986 : 27) ialah proses mencipta rupa untuk maksud tertentu dengan pemenuhan kebutuhan penggunaannya. Dinyatakan pula bahwa karya rancang yang baik ialah ungkapan rupa yang sebaik-baiknya, sari pati sesuatu, entah sesuatu itu pesan atau kiasan untuk membuatnya tepat dan skill seorang perancang harus mencari cara terbaik agar sesuatu itu dapat dibentuk, dibuat, disebarkan, digunakan, dan dihasilkan dengan lingkungan serta mencerminkan dan memadukan selera jaman.
Menurut Sachari (1986 : 53), perencanaan yang baik disesuaikan dengan tujuan untuk apa desain itu dibuat. Ada dua hal yang pokok yang perlu diamati dalam suatu perencanaan yaitu segi psikologi dan biologi. Segi psikologi yaitu pemenuhan yang berkaitan dengan rasa aman, senang, nyaman, bahagia, damai, tenteram dan sebagainya. Segi biologis yaitu pemenuhan hal-hal yang berkaitan dengan sentuhan indra peraba, rasa, penglihatan dan keselamatan tubuh manusia. Lebih lanjut Sachari (1986 : 149-150) menjelaskan perencanaan yang baik didalamnya juga mencakup beberapa tahapan, yaitu :
(1) tahap pertama adalah proses yang ditentukan oleh besar kecilnya ruang lingkup desain,
(2) tahapan kedua menyusun program, yang didasarkan pada riset terhadap pasar untuk selanjutnya dituangkan dalam konsep atau deskripsi yang sistematis dan jelas. Tahapan penyusunan program pada prinsipnya merupakan skenario ke arah langkah-langkah desain yang hendak dilakukan,
(3) tahapan ketiga merupakan tahapan yang memvisualisasikan proses dan program di atas yang berupa sketsa yang dilanjutkan dengan memberi arti fungsi, selanjutnya merangkul suatu totalitas dari pemahaman ergonomik, teknik ekonomi, dan estetikanya. Pada bagian lain Sachari (1986 : 23) menyatakan bahwa desain sebagai suatu kegiatan manusia untuk menciptakan lingkungan dan khasanah perbendaan buatan yang diolah dari alam, khasanah ini kemudian sejalan dengan waktu yang selalu berubah dan penuh diwarnai inovasi-inovasi untuk menciptakan kehidupan budayanya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pengertian desain secara umum ialah (1) perancangan, (2) gambar rencana, (3) gambar untuk merencanakan sesuatu, (4) rancangan sesuatu karya, (5) konsep atau rancangan. Sedangkan desain dalam arti khusus ada kaitannya dengan kegunaan benda.
Istilah Grafis berasal dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menulis atau menggambar. Seni (cetak) grafis merupakan penggubahan gambar bebas karya perupa menjadi cetakan, yang melalui proses manual dan menggunakan material tertentu, dengan tujuan membuat perbanyakan karya dalam jumlah tertentu ( Susanto, 2002 : 47). Dalam perkembangannya grafis diartikan sebagai penataan media komunikasi secara cetak-mencetak dengan cita rasa keindahan    ( Effendy, 1989 : 154 ).
Seni grafis adalah salah satu kegiatan seni rupa yang diwujudkan dalam bentuk dwimatra dan dilaksanakan dengan menggunakan bermacam medium, proses dan teknik cetak. Karya seni grafis merupakan karya yang dihasilkan melalui proses cetak yang berlandaskan pada empat macam teknik cetak; yaitu: cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar dan cetak saring. Tanpa kehilangan nilai seninya, seni grafis dikerjakan melalui proses cetak yang dapat dibuat berulang-ulang sampai batas yang ditentukan, maka terciptalah karya yang berlipat ganda. Penciptaan karya seperti itu merupakan "keistimewaan" pada penciptaan karya seni grafis. Sifat lipat ganda inilah yang memudahkan penyebaran karya kepada para peminat secara meluas (http://www.itb.ac.id/art/studio/seni-grafis.html). Lebih lanjut dijelaskan oleh Suparin (1986 : 2), pengertian seni grafis adalah sinonim dengan printmaking (cetak mencetak). Di dalam penerapannya, seni grafis meliputi semua karya dalam gambaran dan desain yang dibuat untuk diproduksi dengan proses cetak mencetak. Desain grafis sering disebut juga komunikasi visual, komunikasi visual tidak akan ada artinya bila hanya mementingkan unsur fungsi semata tanpa memperhatikan unsur-unsur keindahan yang menjadikan desain menjadi lebih menarik dan berkesan. Penerapan elemen-elemen visual serta prinsip-prinsip desain yang baik dapat menghasilkan suatu karya grafis yang menarik, nikmat dipandang, tampil menyolok, dan berkesan. Bentuk karya desain komunikasi visual tersebut dapat berupa pamflet, leaflet, iklan, brosur, logo, desain perangko, kartu ucapan, cover buku, cover majalah, cover tabloid, kemasan, dan sebagainya. Sebagai penentu keindahan dari desain komunikasi visual diperlukan pemahaman tentang  pentingnya elemen dan prinsip desain, sehingga dapat dihasilkan karya yang memenuhi persyaratan estetika.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa desain grafis adalah proses mencipta rupa untuk maksud tertentu yang disampaikan melalui media komunikasi secara cetak-mencetak dengan cita rasa keindahan. Dapat dijelaskan pula karya desain grafis merupakan salah satu kegiatan seni rupa yang diwujudkan dalam bentuk dwimatra dan dilaksanakan dengan menggunakan bermacam medium, proses dan teknik cetak serta dapat dijadikan sebagai penataan media komunikasi yang dapat dibuat secara berulang-ulang sesuai jumlah yang ditentukan. Sebuah karya desain grafis yang baik harus memenuhi unsur-unsur visual dan prinsip-prinsip desain sehingga mengandung nilai-nilai estetis dan dapat membangkitkan pengalaman rupa yang menarik bagi pemirsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar