PEKERJAAN DESAIN HINGGA BENTUK FILE SIAP
FILM/ PELAT
Oleh: Antonius Bowo
Wasono, S.IP, S.Pd, M.A
1. Peranan Desainer Grafis dalam Produksi
Cetak
Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari keterlibatan seni. Perkembangan
seni itu sendiri seiring dengan perjalanan peradaban manusia. Peranan seni
dalam kehidupan yang semakin modern sangat dibutuhkan. Sentuhan seni yang
mendalam dapat menjadikan sesuatu menjadi lebih indah, berarti, dan sangat
bernilai. Naluri manusia akan menjadi lebih manusiawi jika seni ditempatkan
sebagai anugerah Tuhan yang maha agung.
Benda-benda yang digunakan atau dimanfaatkan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, misalnya pakaian, rumah, barang cetakan, alat transportasi,
dan lain-lain, kesemuanya dibuat dengan melibatkan pertimbangan-pertimbangan
seni. Seni merupakan kegiatan kreatif manusia untuk manusia yang dalam
penciptaan atau perwujudannya dapat secara individual atau diperlukan orang
lain. Hasil karya itu bersifat sosial ketika hasil karya seni tersebut
dinikmati oleh khalayak.
Seni rupa yang merupakan cabang dari seni yang membutuhkan tempat dan
tahan akan waktu, di dalam perwujudannya memakai medium, yaitu :
- DwiMatra, meliputi: seni lukis, seni dekorasi, seni ilustrasi, seni reklame, dan seni grafis.
- TriMatra, meliputi: seni patung, seni kerajinan, dan seni arsitektur.
Proses kreatif seorang seniman, khususnya seniman grafis sangat
dibutuhkan untuk dapat menghasilkan suatu produk yang dapat memuaskan keinginan
konsumen. Hal ini sesuai dengan manfaat bidang ilmu grafika. Pada
perkembangannya seorang ilustrator yang dengan kelihaian tangannya menggambar
atau melukis diatas media kertas, kain, kanvas atau yang lainnya akan lebih
maksimal ketika dapat mengekplorasi kreativitasnya melalui media komputer.
Ilustrator adalah sebutan untuk orang yang mempunyai keahlian membuat
ilustrasi. Fenomena seperti ini menjadi sebuah kebutuhan industri grafika masa
depan. Dengan kemampuan multi talenta, seorang ilustrator dapat
mengkolaborasikan seni murni menjadi seni terapan yang harus dikomunikasikan
kepada khalayak sebagai media massa.
Ilustrator yang baik akan mencoba memahami dengan seksama, visi, misi,
dan tujuan serta fungsi dari barang cetakan yang akan di produksi. Sehingga
produk yang dihasilkan mencerminkan kesatuan harmonis antara ilustrasi dan isi,
yang pada gilirannya barang cetakan tersebut dapat diterima oleh masyarakat.
Ilustrator yang mempunyai kemampuan untuk dapat menuangkan keahliannya melalui
media komputer disertai kemampuan teknisnya
dibidang perwajahan barang cetakan dapat disebut juga sebagai seorang
desainer grafis. Yang membedakan,
seorang desainer grafis belum tentu pandai membuat ilustrasi sehingga
belum bisa disebut sebagai seorang ilustrator.
Desain berasal dari bahasa Latin, designare atau bahasa Inggris, design
yang berarti rancangan. Yustiono dalam Sachari (1986 : 22), menyatakan istilah
desain berasal dari bahasa Perancis, dessiner
yang berarti menggambar dan kadang-kadang diartikan juga perancangan, bahkan
ada kecenderungan yang menunjukkan bahwa
bidang desain itu meliputi cara penanganan berbagai bidang; antara lain
seni kerajinan, kekriyaan, dan teknologi.
Pengertian desain bukan semata-mata mengupas persoalan gambar- menggambar
dalam perencanaan total, dalam arti bukan hanya melihat perencanaan dari sudut
tertentu, namun secara menyeluruh, mulai dari yang paling dasar sampai pada
tahap penyelesaian. Merancang menurut Wong (1986 : 27) ialah proses mencipta
rupa untuk maksud tertentu dengan pemenuhan kebutuhan penggunaannya. Dinyatakan
pula bahwa karya rancang yang baik ialah ungkapan rupa yang sebaik-baiknya,
sari pati sesuatu, entah sesuatu itu pesan atau kiasan untuk membuatnya tepat
dan skill seorang perancang harus
mencari cara terbaik agar sesuatu itu dapat dibentuk, dibuat, disebarkan,
digunakan, dan dihasilkan dengan lingkungan serta mencerminkan dan memadukan
selera jaman.
Menurut Sachari (1986 : 53), perencanaan yang baik disesuaikan dengan
tujuan untuk apa desain itu dibuat. Ada
dua hal yang pokok yang perlu diamati dalam suatu perencanaan yaitu segi
psikologi dan biologi. Segi psikologi yaitu pemenuhan yang berkaitan dengan
rasa aman, senang, nyaman, bahagia, damai, tenteram dan sebagainya. Segi
biologis yaitu pemenuhan hal-hal yang berkaitan dengan sentuhan indra peraba,
rasa, penglihatan dan keselamatan tubuh manusia. Lebih lanjut Sachari (1986 :
149-150) menjelaskan perencanaan yang baik didalamnya juga mencakup beberapa
tahapan, yaitu :
(1) tahap
pertama adalah proses yang ditentukan oleh besar kecilnya ruang lingkup desain,
(2) tahapan kedua menyusun program, yang didasarkan
pada riset terhadap pasar untuk selanjutnya dituangkan dalam konsep atau
deskripsi yang sistematis dan jelas. Tahapan penyusunan program pada prinsipnya
merupakan skenario ke arah langkah-langkah desain yang hendak dilakukan,
(3) tahapan ketiga merupakan tahapan yang
memvisualisasikan proses dan program di atas yang berupa sketsa yang
dilanjutkan dengan memberi arti fungsi, selanjutnya merangkul suatu totalitas
dari pemahaman ergonomik, teknik ekonomi, dan estetikanya. Pada bagian
lain Sachari (1986 : 23) menyatakan bahwa desain sebagai suatu kegiatan manusia
untuk menciptakan lingkungan dan khasanah perbendaan buatan yang diolah dari
alam, khasanah ini kemudian sejalan dengan waktu yang selalu berubah dan penuh
diwarnai inovasi-inovasi untuk menciptakan kehidupan budayanya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pengertian desain secara
umum ialah (1) perancangan, (2) gambar rencana, (3) gambar untuk merencanakan
sesuatu, (4) rancangan sesuatu karya, (5) konsep atau rancangan. Sedangkan
desain dalam arti khusus ada kaitannya dengan kegunaan benda.
Istilah Grafis berasal dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menulis atau menggambar. Seni (cetak) grafis
merupakan penggubahan gambar bebas karya perupa menjadi cetakan, yang melalui
proses manual dan menggunakan material tertentu, dengan tujuan membuat
perbanyakan karya dalam jumlah tertentu ( Susanto, 2002 : 47). Dalam
perkembangannya grafis diartikan sebagai penataan media komunikasi secara
cetak-mencetak dengan cita rasa keindahan
( Effendy, 1989 : 154 ).
Seni grafis adalah salah satu kegiatan seni rupa yang diwujudkan dalam
bentuk dwimatra dan dilaksanakan dengan menggunakan bermacam medium, proses dan
teknik cetak. Karya seni grafis merupakan karya yang dihasilkan melalui proses
cetak yang berlandaskan pada empat macam teknik cetak; yaitu: cetak tinggi,
cetak dalam, cetak datar dan cetak saring. Tanpa kehilangan nilai seninya, seni
grafis dikerjakan melalui proses cetak yang dapat dibuat berulang-ulang sampai
batas yang ditentukan, maka terciptalah karya yang berlipat ganda. Penciptaan
karya seperti itu merupakan "keistimewaan" pada penciptaan karya seni
grafis. Sifat lipat ganda inilah yang memudahkan penyebaran karya kepada para
peminat secara meluas (http://www.itb.ac.id/art/studio/seni-grafis.html). Lebih
lanjut dijelaskan oleh Suparin (1986 : 2), pengertian seni grafis adalah
sinonim dengan printmaking (cetak
mencetak). Di dalam penerapannya, seni grafis meliputi semua karya dalam
gambaran dan desain yang dibuat untuk diproduksi dengan proses cetak mencetak.
Desain grafis sering disebut juga komunikasi visual, komunikasi
visual tidak akan ada artinya bila hanya mementingkan unsur fungsi semata tanpa
memperhatikan unsur-unsur keindahan yang menjadikan desain menjadi lebih
menarik dan berkesan. Penerapan elemen-elemen visual serta prinsip-prinsip
desain yang baik dapat menghasilkan suatu karya grafis yang menarik, nikmat
dipandang, tampil menyolok, dan berkesan. Bentuk karya desain komunikasi visual
tersebut dapat berupa pamflet, leaflet, iklan, brosur, logo, desain perangko,
kartu ucapan, cover buku, cover majalah, cover tabloid, kemasan, dan
sebagainya. Sebagai penentu keindahan dari desain komunikasi visual diperlukan
pemahaman tentang pentingnya elemen dan
prinsip desain, sehingga dapat dihasilkan karya yang memenuhi persyaratan
estetika.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
desain grafis adalah proses mencipta rupa untuk maksud tertentu yang
disampaikan melalui media komunikasi secara cetak-mencetak dengan cita rasa
keindahan. Dapat dijelaskan pula karya desain grafis
merupakan salah satu kegiatan seni rupa yang diwujudkan dalam bentuk dwimatra
dan dilaksanakan dengan menggunakan bermacam medium, proses dan teknik cetak
serta dapat dijadikan sebagai penataan media komunikasi yang dapat dibuat
secara berulang-ulang sesuai jumlah yang ditentukan. Sebuah karya desain grafis
yang baik harus memenuhi unsur-unsur visual dan prinsip-prinsip desain sehingga
mengandung nilai-nilai estetis dan dapat membangkitkan pengalaman rupa yang
menarik bagi pemirsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar